Saturday, February 1, 2025

The Year of Harvest


𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗔𝗗𝗔𝗟𝗔𝗛 𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝗣𝗘𝗡𝗨𝗔𝗜𝗔𝗡 (𝗧𝗛𝗘 𝗬𝗘𝗔𝗥 𝗢𝗙 𝗛𝗔𝗥𝗩𝗘𝗦𝗧)

Tuhan memberikan tema tahun 2025, adalah Tahun Penuaian (The Year of Harvest). Kalau kita menyelidiki ayat-ayat yang merujuk kepada penuaian (harvest), maka didapat ada beberapa jenis tuaian.

𝗘𝗻𝗮𝗺 𝗷𝗲𝗻𝗶𝘀 𝘁𝘂𝗮𝗶𝗮𝗻, 𝘆𝗮𝗶𝘁𝘂 :
1. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙟𝙞𝙬𝙖-𝙟𝙞𝙬𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙩𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙢𝙪𝙡𝙞𝙝𝙖𝙣 𝙝𝙪𝙗𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 (Matius 9 : 36 - 38; Lukas 1 : 16 - 17 & 10 : 2)

2. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙧𝙖𝙟𝙖𝙖𝙣 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 (Markus 4 : 31 - 32)

3. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩 𝙧𝙤𝙝𝙖𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙨𝙢𝙖𝙣𝙞 (Mazmur 126 : 5; Roma 7 : 4)

4. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙍𝙤𝙝 (Roma 7 : 4; Galatia 5 : 22 - 23; Markus 4 : 3 - 27)

5. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙠𝙖𝙡 (Galatia 6 : 8; Yohanes 4 : 36 & 17 : 3)

6. 𝙏𝙪𝙖𝙞𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙗𝙪𝙢𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙡𝙖𝙢𝙞 𝙢𝙪𝙧𝙠𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 (Wahyu 14 : 18 - 20; Matius 7 : 21 - 23 & 13 : 24 - 43; Yoel 3 : 13)

Sepanjang tahun 2025 nanti Tuhan akan memberikan pengertian tentang bermacam-macam tuaian ini.

Gambaran tentang tahun 2025, tahun yang penuh ketidakpastian, bencana alam akibat perubahan iklim, peperangan yang makin intens, krisis ekonomi yang semakin menjadi-jadi. Lebih dari itu, diingatkan bahwa kita sudah berada di akhir dari akhir zaman. Dr. French L. Arrington (Church of God) berkata ‘kehidupan kita saat ini diumpamakan sebuah buku, dan kita saat ini berada di bab terakhir dari buku itu, dan kita tidak tahu kapan bab itu berakhir’. Tuhan juga mengingatkan keadaan di akhir dari akhir zaman dalam 2 Timotius 3 : 1 - 9, dikatakan, pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri, dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri. Mereka menjadi pemfitnah. Mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak peduli agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Akal mereka bobrok, dan iman mereka tidak tahan uji.

Di tahun 2025 ini, pesan Tuhan kepada kita dalam 𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟮𝟳 : 𝟭𝟰 (𝗧𝗕𝟮) berkata, Nantikanlah TUHAN ! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Nantikanlah TUHAN !

Orang yang menantikan Tuhan adalah orang yang mengandalkan Tuhan, orang yang berharap hanya kepada Tuhan. 

Jadi, kita menghadapi kondisi seperti itu. Maka itu, seperti yang Tuhan pesankan kepada kita : Nantikanlah TUHAN ! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu ! Nantikanlah TUHAN !

Dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita menguatkan dan meneguhkan hati kita. Kita akan melakukan seperti yang terdapat dalam 𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟮𝟯 : 𝟮 (𝗧𝗕𝟮), Lihat, seperti mata para hamba laki-laki tertuju kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan tertuju kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita tertuju kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Mata tertuju kepada Dia, artinya kita harus berharap hanya kepada Dia, tidak kepada yang lain-lain. Sampai Ia mengasihani kita, artinya menjawab apa yang menjadi pergumulan kita. 

𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟯𝟬 : 𝟱 - 𝟲 (𝗧𝗕𝟮)
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi, daripada pengawal mengharapkan pagi.

Saya pernah mengalami apa yang disebutkan pengawal mengharapkan pagi. Pada waktu SMP, saya tergabung di kegiatan Pramuka (Praja Muda Karana) yang artinya rakyat muda yang suka berkarya. Salah satu kegiatan Pramuka adalah berkemah. Dalam berkemah, ada permainan kita akan “diserang” oleh kelompok lain pada malam hari. Kalau ada barang kita yang berhasil diambil oleh mereka, kita dinyatakan kalah. Maka, harus waspada menjaga barang-barang kita supaya tidak kalah. Untuk itu, kami tidur bergantian. Ada yang tidur, dan harus juga ada yang tetap berjaga. Saya merasakan pada waktu giliran jaga, itu sangat lama rasanya. Inginnya cepat-cepat pagi. Kadang mengharapkan pertolongan Tuhan rasanya lebih lama daripada pengawal mengharapkan pagi.

Mungkin hal seperti ini yang sedang kita alami sekarang. Tetapi, dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita harus menanti dengan diam, serta sabar sampai Dia menolong kita, sebab Allah yang akan membela kita anak-anak-Nya.

𝗥𝗮𝘁𝗮𝗽𝗮𝗻 𝟯 : 𝟮𝟲 (𝗧𝗕𝟭)
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan.

Untuk bisa diam atau sabar, tidak mudah, tetapi ketika kita taat maka Tuhan sanggup menyelesaikan segala perkara bagi kita. 

Di tahun 2025, kita diingatkan kembali untuk menyelesaikan Amanat Agung. 𝗦𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗔𝗺𝗮𝗻𝗮𝘁 𝗔𝗴𝘂𝗻𝗴 ? “𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣, 𝙈𝙚 𝙇𝙤𝙧𝙙”. Tugas utama kita sebagai orang percaya, tidak melihat apa profesi kita, adalah menyelesaikan Amanat Agung (Matius 28 : 19 - 20). 

‘Harvest Now’, ‘Jesus for Everyone’. Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya di seluruh dunia bahwa tahun 2033, setiap orang (everyone) akan mendapatkan kesempatan berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa serta hadirat Roh Kudus.

Kejadian yang terjadi hari-hari ini membuat kita melihat Tuhan sedang bekerja, memberikan kuasa kepada kita untuk menyelesaikan Amanat Agung sampai tahun 2033. Ketika melihat data, saat Azusa Street Revival terjadi, William Seymour memulai kebaktian tanggal 14 April 1906, kemudian tanggal 18 April 1906 terjadi gempa bumi besar yang melanda San Fransisco, setelah itu terjadi kebangunan rohani. Saat ini, ketika menilik kembali saat pembangunan dan kick off APT (Azusa Prayer Tower), dan satu tahun kemudian terjadi kebakaran besar di Los Angeles, maka kita dapat melihat bahwa pasti akan terjadi kebangunan rohani dan penuaian yang besar. Gerakan Pentakosta Ketiga dari timur ke barat (Amerika) sedang terjadi dan kita akan melihat sesuatu yang besar akan terjadi. Kegerakan juga terjadi di Church of God, di mana mereka mau mengadopsi visi yang Pak Niko dapatkan, yaitu Menara Doa, dan mereka sedang mendirikan Menara Doa yang dinamakan The Niko Njotorahardjo Prayer Center. Begitu juga Pentecostal Thelogical Seminary yang menceritakan tentang bagaimana dampak dari symposium Pentakosta Ketiga. Semua ini menunjukkan cara Tuhan bekerja.

Pada tanggal 4 - 5 Juli 2025, Planetshaker akan datang ke SICC. Mereka akan mengambil api dan membawa api bagi kita semua.

Akhir-akhir ini Tuhan memberikan konfirmasi kepada Pak Niko. Di media sosial TikTok, ada banyak yang melihat lagu pujian yang Pak Niko nyanyikan, yaitu : Dengar Dia panggil nama saya, Dengar Dia panggil nama saya. Bukan soal viewers yang banyak, melainkan ada sesuatu yang sangat mendalam, bahwa Tuhan Yesus memanggil nama setiap kita. Dan lagu ini bisa diakses dengan bebas dan didengarkan oleh banyak orang, artinya akan terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir melalui anak-anak muda.

𝗥𝗶𝗰𝗸 𝗪𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗸𝗲𝗹𝗼𝗺𝗽𝗼𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝘀𝗲𝗯𝘂𝘁 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗙𝗶𝗻𝗶𝘀𝗵𝗶𝗻𝗴 𝗧𝗵𝗲 𝗧𝗮𝘀𝗸 (𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗔𝗺𝗮𝗻𝗮𝘁 𝗔𝗴𝘂𝗻𝗴) 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗲𝗸𝗮𝘁𝗮𝗻 “𝟰𝗕” :

𝟭. 𝗕𝗶𝗯𝗹𝗲𝘀 - Kami ingin semua orang percaya di bumi memiliki akses kepada Injil yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang ada dalam hati mereka (Alkitab diterjemahkan ke semua bahasa).

𝟮. 𝗕𝗲𝗹𝗶𝗲𝘃𝗲𝗿𝘀 - Kami ingin memperlengkapi setiap orang percaya agar secara pribadi bisa bersaksi tentang Yesus.

𝟯. 𝗕𝗼𝗱𝗶𝗲𝘀 𝗼𝗳 𝗖𝗵𝗿𝗶𝘀𝘁 - Kami ingin semua gereja mendukung dan menanam gereja di area yang belum ada gereja. Jika Pentokosta Pertama : menyatukan orang Yahudi dan gentile, Pentakosta Kedua : menyatukan orang kulit putih dan kulit berwarna, maka Pentakosta Ketiga : menyatukan interdenominasi. Oleh karena itu, mari doakan seluruh gereja

𝟰. 𝗕𝗿𝗲𝗮𝗸𝘁𝗿𝗼𝘂𝗴𝗵 𝗣𝗿𝗮𝘆𝗲𝗿 - Kami ingin semua orang di bumi yang belum kenal Yesus didoakan oleh orang yang sudah kenal Yesus.

Pada tanggal 20 Mei 2025 yang bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional, akan diadakan Kebangkitan Doa Nasional di SICC, akan terjadi seperti 20 tahun yang lalu gereja-gereja Tuhan bergandengan tangan.

𝗧𝗵𝗲 𝗙𝗼𝘂𝗿𝘁𝗵 𝗟𝗮𝘂𝘀𝗮𝗻𝗻𝗲 𝗖𝗼𝗻𝗴𝗿𝗲𝘀𝘀, 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝘁𝗲𝗺𝗮 ’𝗟𝗲𝘁 𝘁𝗵𝗲 𝗖𝗵𝘂𝗿𝗰𝗵 𝗗𝗲𝗰𝗹𝗮𝗿𝗲 𝗮𝗻𝗱 𝗗𝗶𝘀𝗽𝗹𝗮𝘆 𝗖𝗵𝗿𝗶𝘀𝘁 𝗧𝗼𝗴𝗲𝘁𝗵𝗲𝗿’.

- 𝗗𝗲𝗰𝗹𝗮𝗿𝗲 𝗖𝗵𝗿𝗶𝘀𝘁 :
Mendeklarasikan/memberitakan Tuhan Yesus adalah aspek utama dari Iman Kristus dengan cara memberitakan : siapa pribadi Yesus Kristus, kasih-Nya, anugerah-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya kepada seluruh umat manusia (everyone).

- 𝗗𝗶𝘀𝗽𝗹𝗮𝘆 𝗖𝗵𝗿𝗶𝘀𝘁 :
Menampilkan Kristus, artinya mewujudkan sifat-sifat-Nya, karakter-Nya dan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari lewat gaya hidup kita. Menjadi garam dan terang, hidup yang berprestasi, hidup yang berbuah, hidup yang menjadi berkat.

Tahun 2025 ini juga menjadi Tahun Penuaian berkat materi yang melimpah. Syaratnya adalah harus memberi atau menabur. Sekalipun berada dalam masa kesusahan, sekalipun hari-hari ini tidak baik, kita tetap harus menabur. Belajarlah dari apa yang Ishak lakukan. Tidak mudah, tetapi milikilah iman dan ketaatan. 

𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟮𝟲 : 𝟱 - 𝟲 (𝗧𝗕𝟮)
𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙘𝙪𝙘𝙪𝙧𝙖𝙣 𝙖𝙞𝙧 𝙢𝙖𝙩𝙖, 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙖𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙤𝙧𝙖𝙠-𝙨𝙤𝙧𝙖𝙞. 𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨 𝙨𝙖𝙢𝙗𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙠𝙖𝙣𝙩𝙤𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙣𝙞𝙝, 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙤𝙧𝙖𝙠 𝙨𝙤𝙧𝙖𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙗𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙨-𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙨 𝙜𝙖𝙣𝙙𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖.

𝗞𝗲𝗷𝗮𝗱𝗶𝗮𝗻 𝟮𝟲 : 𝟭𝟮 - 𝟭𝟯 (𝗧𝗕𝟮)
𝙄𝙨𝙝𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙙𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙖𝙝 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙨𝙚𝙧𝙖𝙩𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙡𝙞𝙥𝙖𝙩. 𝙄𝙖 𝙙𝙞𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩𝙞 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣. 𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙮𝙖, 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙠𝙖𝙮𝙖, 𝙝𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙮𝙖 𝙧𝙖𝙮𝙖.

Tuhan Yesus Memberkati,

𝗣𝗱𝘁. 𝗗𝗥. 𝗜𝗿. 𝗡𝗶𝗸𝗼 𝗡𝗷𝗼𝘁𝗼𝗿𝗮𝗵𝗮𝗿𝗱𝗷𝗼
SICC, 1 Pebruari 2025
    

Thursday, January 30, 2025

Hidup mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan pada-Nya

Shalom,

Saudara-saudara ku yang di kasihi dalam Tuhan, hari ini kita akan merenungkan Firman Tuhan di
Yeremia 17:7: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" Ayat ini begitu sederhana, namun penuh makna mendalam tentang hidup yang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
 
Saudar ku, Kita hidup di dunia yang penuh ketidakpastian. Kehidupan ini bagaikan ombak di lautan, kadang tenang, kadang mengamuk. Kita menghadapi tantangan, kesulitan, dan kekecewaan. Mudah bagi kita untuk merasa cemas, takut, dan kehilangan harapan. Namun, ayat ini menawarkan sebuah jangkar harapan di tengah badai kehidupan.
 
Apa artinya "mengandalkan TUHAN"? Ini bukan sekadar mengucapkan kata-kata, melainkan sebuah tindakan percaya dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Ini berarti mengakui bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan, hikmat, dan pertolongan kita. Kita percaya bahwa Ia selalu ada, selalu bekerja, dan selalu memelihara kita. Ini berarti kita tidak mengandalkan kekuatan, kemampuan, atau harta benda kita sendiri, tetapi sepenuhnya kepada Tuhan.
 
Lalu, apa artinya "menaruh harapannya pada TUHAN"? Harapan adalah sesuatu yang kita nantikan dengan penuh keyakinan. Ini berarti kita percaya bahwa Tuhan akan menjawab doa-doa kita, akan memimpin kita di jalan yang benar, dan akan memberikan yang terbaik bagi kita, sesuai dengan rencana-Nya. Harapan ini bukan harapan yang pasif, melainkan harapan yang aktif, yang mendorong kita untuk terus berjalan dalam iman dan ketaatan kepada-Nya.
 
Orang yang mengandalkan dan menaruh harapannya pada Tuhan akan mengalami berkat. Berkat ini bukan hanya berkat materi, tetapi juga berkat rohani, seperti kedamaian, sukacita, dan kekuatan. Mereka akan mengalami pertolongan Tuhan dalam segala situasi, dan akan merasakan kasih dan pemeliharaan-Nya yang tak pernah putus.
 
Namun, bagaimana kita dapat mengandalkan dan menaruh harapan kita pada Tuhan?
 
Kita perlu mengenal Tuhan lebih Dekat melalui doa dan membaca Firman-Nya.  

Mengapa Kita Perlu Mengenal Tuhan Lebih Dekat?

Hosea 4:6 “Umatku binasa karena tidak mengenal Allahnya.”

Manusia Diciptakan untuk Hubungan dengan Tuhan

Dalam Kejadian 1:27, Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya agar kita dapat memiliki hubungan dengan-Nya. Mengenal Tuhan adalah tujuan penciptaan kita.

Yohanes 17:3 berkata, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

Mengenal Tuhan Membawa Kedamaian dan Arahan Hidup

Dalam Yeremia 29:11-13, Tuhan berjanji memberikan rancangan damai sejahtera kepada orang yang mencari-Nya dengan sungguh-sungguh.

kita perlu bertobat dari dosa-dosa kita dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.  

Mengapa kita harus bertobat ? 

Dosa Memisahkan Kita dari Tuhan

Salah satu panggilan terbesar bagi kita sebagai orang percaya adalah bertobat dari dosa-dosa kita dan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. 

Pertobatan adalah Perubahan Hati dan Pikiran

Dalam Matius 4:17, Yesus memulai pelayanan-Nya dengan menyerukan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Pertobatan berarti meninggalkan cara hidup lama dan berbalik kepada Tuhan.

Pertobatan Melibatkan Pengakuan Dosa 
1 Yohanes 1:9 berkata, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”


3. kita perlu melibatkan diri dalam pelayanan dan menolong sesama. 

Melayani adalah Perintah Tuhan

Dalam Matius 20:28, Yesus berkata bahwa Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani sikap ini.

Pelayanan adalah Ekspresi Iman

Yakobus 2:17 mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Melibatkan diri dalam pelayanan adalah bukti nyata dari iman kita kepada Tuhan.

Pelayanan Membawa Kemuliaan bagi Tuhan

Dalam Kolose 3:23-24, kita diajarkan untuk melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Melayani di gereja adalah cara kita memuliakan Tuhan.

Pelayanan Membantu Pertumbuhan Rohani

Dengan melayani, kita belajar menjadi rendah hati, bersabar, dan bekerja sama dengan tubuh Kristus. Ini membantu kita bertumbuh dalam iman dan karakter seperti Kristus (Efesus 4:11-13).

4. kita perlu bersabar dan percaya bahwa Tuhan bekerja dalam waktu dan cara-Nya sendiri.
Waktu Tuhan Bukan Waktu Kita
Rancangan Tuhan Adalah yang Terbaik
Kesabaran Adalah Bukti Iman
Kesabaran Membentuk Karakter Kita
Cara Tuhan Tidak Selalu Masuk Akal bagi Manusia
Percaya pada Kuasa Tuhan

Kesimpulannya, hidup yang berpusat pada Tuhan adalah hidup yang diberkati. Marilah kita mengandalkan dan menaruh harapan kita sepenuhnya pada Tuhan, dan kita akan mengalami berkat-berkat-Nya yang melimpah. 

 Amin.


Pademangan, 30 Januari 2025
Pdm. Yesaya Cahyadi 

Sunday, January 26, 2025

Menabur Pasti Menuai

Shalom.

Bapak, Ibu yang di kasihi Tuhan, hari kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan tentang Menabur. 

Mazmur 126:1-6 (TB)
1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. 
2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" 
3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. 
4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! 
5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 
6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 

Ayat berbicara tentang Ucapan syukur atas pembebasan dari pembuangan, yang dimana saat di Babel bangsa Israel mengalami yang nama kesengsaraan, tetapi di tengah kesengsaraan bangsa Israel tetap menabur. 

Orang yang menabur pasti akan menuai.
Karena hukum tabur tuai jelas di tulis dalam Firman.

Ada 3 hal dalam menabur

Menabur benih

Yang ditabur merupakan benih 

2 Korintus 9:9-12 (TB)
9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."  
10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Benih itu Allah yang menyediakan 

Benih yang di tabur 
Firman Tuhan (Memberitakan Firman Roma 10:14-15)
Perbuatan kasih (1 Kor 13)
Perkara-perkara Rohani (Ibadah (mengandung janji 1 Tim 4:8), Doa Efesis 3:2 dll
Uang/Materi, Kekayaan.

Menabur dengan mencucurkan air mata
Di masa sulit tetap menabur
Sikap rela berkorban
Merupakan sikap iman yang dewasa.
Untuk menuai maka kita harus menabur.
Isak menabur di tengah kelaparan.

Jalani di tahun ini dengan caranya Tuhan. 
Salah satu caranya Tuhan adalah menabur.

Berjalan maju dengan menangis sambil menabur
Merupakan satu tekad dan ketekunan,
Tindakan yang terus menerus.
Tidak ada kata mundur menabur pasti menuai.

Galatia 6:9-10 (TB)
9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kata “lemah” dalam ayat di atas berarti inkonsistensi, menyerah dll

Yohanes 12:24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Yang nama menuai ada waktunya.

Kedelai tiga hari maka akan jadi kecambah 
Durian 5 tahun baru berbuah dan sia untuk menikmati buahnya bahkan bisa bertahun -tahun kita tinggal menghasilkan buahnya.

Waktu menunggu untuk menghasilkan tuaian adalah ujian.

Kumpulkan harta di sorga
Matius 6:19-21 (TB)
19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Pada saat kita menabur kita harus menabur dengan benar / motivasi yang benar, bahwa kita menabur untuk pelebaran kerajaan sorga. 
Jika kita memiliki hati yang melekat pada Tuhan maka kita akan menabur untuk kepentingan kerajaan Allah. Tanpa kita sadari kita sedang mengumpulkan harta kita di sorga

Yang Perlu kita Renungkan

Matius 6:26 (TB): Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Bukankah kamu jauh melebihi burung burung itu?
1. Kita lebih berharga.
2. Kita lebih dari burung karena ada akal budi, jadi mengerti tentang menabur dan menuai.

Tuhan Yesus Memberkati.
Pdt. David Natanael

Saturday, January 25, 2025

Tahun 2025 adalah Tahun Penuaian


𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗔𝗗𝗔𝗟𝗔𝗛 𝗧𝗔𝗛𝗨𝗡 𝗣𝗘𝗡𝗨𝗔𝗜𝗔𝗡 (𝗧𝗛𝗘 YEAR OF 𝗛𝗔𝗥𝗩𝗘𝗦𝗧)

Semua karena kebaikan dan kemurahan Tuhan, kita diperbolehkan masuk ke tahun yang baru 2025, mengucap syukur karena Tuhan masih memakai kita.

𝗥𝗮𝘁𝗮𝗽𝗮𝗻 𝟯 : 𝟮𝟮 - 𝟮𝟯
𝙏𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙚𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉, 𝙩𝙖𝙠 𝙝𝙖𝙗𝙞𝙨-𝙝𝙖𝙗𝙞𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙧𝙖𝙝𝙢𝙖𝙩-𝙉𝙮𝙖, 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙥𝙖𝙜𝙞; 𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙖𝙣-𝙈𝙪 !

Kasih Tuhan selalu baru setiap pagi, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, karena itu kita dapat berani berkata, “𝗧𝘂𝗵𝗮𝗻, 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟰.”

Memasuki tahun 2025 ini, pesan Tuhan kepada kita dalam 𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟮𝟳 : 𝟭𝟰 (𝗧𝗕𝟮) 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩𝙖, 𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉 ! 𝙆𝙪𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙜𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙢𝙪 ! 𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉 !

Orang yang menantikan Tuhan adalah orang yang mengandalkan Tuhan, orang yang berharap kepada Tuhan. 

𝗬𝗲𝗿𝗲𝗺𝗶𝗮 𝟭𝟳 : 𝟱 - 𝟴 (𝗧𝗕𝟮)
𝘽𝙚𝙜𝙞𝙣𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙞𝙧𝙢𝙖𝙣 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉, ”𝙏𝙚𝙧𝙠𝙪𝙩𝙪𝙠𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙣𝙙𝙖𝙧 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙠𝙪𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙛𝙖𝙣𝙖, 𝙙𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉 ! 𝙄𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙠 𝙜𝙪𝙣𝙙𝙪𝙡 𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖, 𝙞𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙖𝙙𝙖𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙞𝙠; 𝙞𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡 𝙙𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙣𝙙𝙪𝙨 𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙧𝙪𝙣, 𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙖𝙧𝙖𝙢 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙚𝙣𝙙𝙪𝙙𝙪𝙠.”𝘿𝙞𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙩𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙥𝙚𝙧𝙘𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉 ! 𝙄𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙥𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙩𝙖𝙣𝙖𝙢 𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙥𝙞 𝙖𝙞𝙧, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙢𝙗𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙖𝙧-𝙖𝙠𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚 𝙩𝙚𝙥𝙞 𝙨𝙪𝙣𝙜𝙖𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙠𝙪𝙩 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙣𝙖𝙨 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙠, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙪𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙝𝙞𝙟𝙖𝙪, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙠𝙝𝙖𝙬𝙖𝙩𝙞𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙩𝙖𝙝𝙪𝙣 𝙠𝙚𝙠𝙚𝙧𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣, 𝙙𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙚𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙝.

Memasuki tahun 2025, tahun yang penuh ketidakpastian, bencana alam akibat perubahan iklim, peperangan yang makin intens, krisis ekonomi yang semakin menjadi-jadi. Lebih dari itu, diingatkan bahwa kita sudah berada di akhir dari akhir zaman. Sesuai 𝟮 𝗧𝗶𝗺𝗼𝘁𝗶𝘂𝘀 𝟯 : 𝟭 - 𝟵, dikatakan, pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri, dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri. Mereka menjadi pemfitnah. Mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak peduli agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Akal mereka bobrok, dan iman mereka tidak tahan uji.

Jadi, kita menghadapi kondisi seperti itu. Maka itu, seperti yang Tuhan pesankan kepada kita : 𝗡𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗨𝗛𝗔𝗡 ! 𝗞𝘂𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂 ! 𝗡𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗨𝗛𝗔𝗡 !

Dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita menguatkan dan meneguhkan hati kita. Kita akan melakukan seperti yang terdapat dalam 𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟮𝟯 : 𝟮 (𝗧𝗕𝟮), Lihat, seperti mata para hamba laki-laki tertuju kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan tertuju kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita tertuju kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Mata tertuju kepada Dia, artinya kita harus berharap hanya kepada Dia, tidak kepada yang lain-lain. Sampai Ia mengasihani kita, artinya menjawab apa yang menjadi pergumulan kita. 

𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟯𝟬 : 𝟱 - 𝟲 (𝗧𝗕𝟮)
𝘼𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞-𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉, 𝙟𝙞𝙬𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞-𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙛𝙞𝙧𝙢𝙖𝙣-𝙉𝙮𝙖. 𝙅𝙞𝙬𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙜𝙞, 𝙙𝙖𝙧𝙞𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙜𝙞.

Saya pernah mengalami apa yang disebutkan pengawal mengharapkan pagi. Pada waktu SMP, saya tergabung di kegiatan Pramuka (Praja Muda Karana) yang artinya rakyat muda yang suka berkarya. Salah satu kegiatan Pramuka adalah berkemah. Dalam berkemah, ada permainan kita akan “diserang” oleh kelompok lain pada malam hari. Kalau ada barang kita yang berhasil diambil oleh mereka, kita dinyatakan kalah. Maka, harus waspada menjaga barang-barang kita supaya tidak kalah. Untuk itu, kami tidur bergantian. Ada yang tidur, dan harus juga ada yang tetap berjaga. Saya merasakan pada waktu giliran jaga, itu sangat lama rasanya. Inginnya cepat-cepat pagi. Kadang mengharapkan pertolongan Tuhan rasanya lebih lama daripada pengawal mengharapkan pagi.

Mungkin hal seperti ini yang sedang kita alami sekarang. Tetapi, marilah kita terus melakukan seperti yang tertulis dalam 𝗠𝗮𝘇𝗺𝘂𝗿 𝟭𝟯𝟬 : 𝟳 - 𝟴 bahwa kita harus terus berharap pada Tuhan. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan banyak sekali pembebasan dilakukan-Nya. Dia akan membebaskan kita dari kesalahan kita. Dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita harus menanti dengan diam, serta sabar sampai Dia menolong kita, sebab Allah yang akan membela kita anak-anak-Nya.

Tema tahun 2025 adalah Tahun Penuaian (The Year of Harvest), ayat emasnya dari 𝗨𝗹𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝟭𝟭 : 𝟭𝟯 - 𝟭𝟰, dan 𝗬𝗼𝗵𝗮𝗻𝗲𝘀 𝟰 : 𝟯𝟱. Tuhan Yesus berkata dalam 𝗬𝗼𝗵𝗮𝗻𝗲𝘀 𝟰 : 𝟯𝟱 (𝗧𝗕𝟮), Bukankah kamu mengatakan : Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Namun, Aku berkata kepadamu : Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Hari-hari ini, penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sedang terjadi. ‘Harvest Now ! Jesus for Everyone !’

Memasuki tahun 2025, diingatkan kembali agar kita menyelesaikan Amanat Agung. Tugas utama kita sebagai orang percaya, tidak melihat apa profesi kita, adalah menyelesaikan Amanat Agung (𝗠𝗮𝘁𝗶𝘂𝘀 𝟮𝟴 : 𝟭𝟵 - 𝟮𝟬).

Ketika Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya tentang tanda kedatangan-Nya kembali, salah satunya Ia menjawab dari 𝗠𝗮𝘁𝗶𝘂𝘀 𝟮𝟰 : 𝟭𝟰 (𝗧𝗕𝟮), Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah kesudahan tiba. 

Jadi, kalau Injil Kerajaan sudah diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa atau Amanat Agung sudah selesai, maka sesudah itu Tuhan Yesus datang kembali. Kata ‘sesudah itu’ artinya tidak ada seorang pun yang tahu, bisa saja satu bulan, satu tahun, lima tahun, dan seterusnya, tetapi yang jelas tidak akan lama, sebab Tuhan Yesus berkata, Aku datang segera.

Perhatikan tahun 2033, ‘Harvest Now’, ‘Jesus for Everyone’. Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya di seluruh dunia bahwa tahun 2033, setiap orang (everyone) akan mendapatkan kesempatan berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa serta hadirat Roh Kudus.

Setelah WPA yang pertama tahun 2012 (thema : 𝗛𝗮𝗯𝗮𝗸𝘂𝗸 𝟮 : 𝟭𝟰), maka pada tahun 2013 terjadi 2 peristiwa yang penting :

1. Peristiwa pertama :
Tahun 2013, Tuhan memberikan nama kepada pencurahan Roh Kudus yang terjadi hari-hari ini, yaitu Pentakosta yang Ketiga.

2. Peristiwa kedua :
Tahun 2013, Global Council Empowered21 Meeting di Hawai dengan visi bahwa pada tahun 2033 setiap orang akan berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalu kuasa dan hadirat Roh Kudus.

Pada tahun 2018, Tuhan membukakan pengertian tentang Pentakosta Ketiga.

Setelah WPA kedua pada bulan Mei 2022 di SICC, Tuhan membukakan pengertian tentang tahun 2033 tadi. Waktu WPA yang kedua, ada 3 hamba Tuhan yang berbicara tentang hal yang sama tentang tahun 2033, Billy Wilson yang mewakili aliran Pentakosta, Rick Warren yang mewakili Baptis, Nicky Gumbel yang mewakili Anglikan. Ketika mendengarkan mereka berbicara, maka Tuhan memberikan pengertian kepada Pak Niko dan pak Niko berkata, “I got it, I got it !”

Setelah itu ada konferensi Empowered21 di Amsterdam yang temanya “Everyone”. Ini dapat diartikan bahwa setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus pada tahun 2033. Setiap kita mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan Yesus kepada setiap orang sampai tahun 2033.

WPA Perth telah berakhir dengan lawatan yang luar biasa untuk next gen (kegerakan anak-anak muda).

Pada tanggal 3-5 Juli 2024 di SICC diadakan Empowered21 Asia 2024 Everyone, yang akan menjadi trigger untuk kegerakan nextgen secara global.

Saya tidak pernah berkata bahwa Tuhan Yesus pasti datang tahun 2033, itu tidak alkitabiah. Tetapi, yang saya katakan, Tuhan Yesus bisa saja datang tahun 2033. Itu alkitabiah, karena Tuhan Yesus bisa datang sewaktu-waktu.

Di media sosial TikTok, ada banyak yang melihat lagu pujian yang saya nyanyikan, yaitu : "Dengar Dia panggil nama saya, Dengar Dia panggil nama saya." Bukan soal viewers yang banyak, melainkan ada sesuatu yang sangat mendalam, bahwa Tuhan Yesus memanggil nama setiap kita. Dan lagu ini bisa diakses dengan bebas dan didengarkan oleh banyak orang, artinya akan terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir melalui anak-anak muda.

𝗚𝗮𝗹𝗮𝘁𝗶𝗮 𝟲 : 𝟳𝗯 - 𝟭𝟬 (𝗧𝗕𝟮)
𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙩𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙩𝙪𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖. 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙗, 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙖𝙜𝙞𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖, 𝙞𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙖𝙞 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙣𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙖𝙜𝙞𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖, 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙍𝙤𝙝, 𝙞𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙖𝙞 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙚𝙠𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙍𝙤𝙝 𝙞𝙩𝙪. 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙟𝙚𝙢𝙪-𝙟𝙚𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙗𝙖𝙞𝙠, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙖𝙥𝙖𝙗𝙞𝙡𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙖𝙞, 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙧𝙖𝙝. 𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙩𝙪, 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙜𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖, 𝙢𝙖𝙧𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖-𝙨𝙖𝙪𝙙𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙚𝙞𝙢𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖.

Memasuki tahun 2025, kita akan menuai apa yang ditabur di tahun 2024. Saya berdoa supaya kita menuai yang baik, karena kita menabur yang baik. Karena itu, jangan saling menyakiti, gereja Tuhan jangan rebutan jemaat, melainkan hendaknya kita berkolaborasi bukan berkompetisi. 

Salah satu aspek buah Roh ialah kelemahlembutan, yang dapat diartikan juga sebagai kerendahan hati (humility). Kita harus rendah hati. Jangan sombong atau congkak. Karena Allah menentang orang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Ini ditulis dalam 𝟭 𝗣𝗲𝘁𝗿𝘂𝘀 𝟱 : 𝟱, dan 𝗬𝗮𝗸𝗼𝗯𝘂𝘀 𝟰 : 𝟲, berarti peringatan yang sangat serius dari Tuhan. Saya mengingatkan kepada kita, jangan sombong, jangan congkak, jangan tinggi hati.

𝗔𝗺𝘀𝗮𝗹 𝟭𝟲 : 𝟱 (𝗧𝗕𝟮)
𝙎𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙞𝙟𝙞𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙜𝙞 𝙏𝙐𝙃𝘼𝙉; 𝙞𝙖 𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙪𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙝𝙪𝙠𝙪𝙢𝙖𝙣.

𝗔𝗺𝘀𝗮𝗹 𝟭𝟲 : 𝟭𝟴 (𝗧𝗕𝟮)
𝙆𝙚𝙘𝙤𝙣𝙜𝙠𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪𝙞 𝙠𝙚𝙝𝙖𝙣𝙘𝙪𝙧𝙖𝙣, 𝙙𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙞 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪𝙞 𝙠𝙚𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝𝙖𝙣.

Mari fokus kepada jiwa-jiwa dan gereja Tuhan harus saling mengasihi dan bersama-sama menyelesaikan Amanat Agung.

Tuhan Yesus Memberkati

𝗣𝗱𝘁. 𝗗𝗥. 𝗜𝗿. 𝗡𝗶𝗸𝗼 𝗡𝗷𝗼𝘁𝗼𝗿𝗮𝗵𝗮𝗿𝗱𝗷𝗼

Friday, January 10, 2025

Di Perlengkapi untuk Perbuatan Baik

Shalom
 
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan yang terdapat dalam 2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. “.
Saudara-saudari Ayat ini berbicara tentang peran penting dari Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan, yang diilhamkan oleh Allah, bukan hanya sekedar kumpulan kata-kata, melainkan perlengkapan yang sempurna untuk kita menjalani hidup yang benar dan berkenan kepada-Nya.
 
Pertama, Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar. Ia membuka mata hati kita untuk memahami kebenaran tentang Allah, tentang diri kita sendiri, dan tentang dunia di sekitar kita. Ia mengajarkan kita tentang kasih Allah, tentang rencana keselamatan-Nya, dan tentang bagaimana hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Misalnya, ketika kita membaca tentang kasih Allah dalam Yohanes 3:16, kita diajarkan bahwa Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
 
Kedua, Firman Tuhan bermanfaat untuk menyatakan kesalahan. Ia seperti cermin yang menunjukkan kepada kita kelemahan dan dosa-dosa kita. Melalui Firman Tuhan, kita dapat melihat diri kita sendiri dengan jujur dan menyadari betapa kita membutuhkan pertolongan-Nya. Misalnya, ketika kita membaca tentang hukum-hukum Allah dalam Sepuluh Perintah, kita menyadari bahwa kita sering melanggarnya. Hal ini membantu kita untuk mengakui dosa-dosa kita dan memohon pengampunan kepada Allah.
 
Ketiga, Firman Tuhan bermanfaat untuk memperbaiki kelakuan. Ia memberikan kita petunjuk dan teladan untuk hidup yang benar dan kudus. Ia menunjukkan kepada kita bagaimana mengendalikan hawa nafsu, bagaimana mengasihi sesama, dan bagaimana membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Misalnya, ketika kita membaca tentang hidup Yesus dalam Injil, kita belajar tentang kasih, kerendahan hati, dan pengampunan. Kita dapat meneladani-Nya dalam menjalani hubungan kita dengan orang lain.
 
Terakhir, Firman Tuhan bermanfaat untuk mendidik orang dalam kebenaran. Ia menuntun kita ke jalan yang benar, membebaskan kita dari kegelapan dan kebodohan, dan membantu kita untuk semakin bertumbuh dalam iman dan pengetahuan tentang Allah. Misalnya, ketika kita membaca tentang sejarah Israel dalam Perjanjian Lama, kita belajar tentang bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan umat-Nya. Hal ini membantu kita untuk mempercayai bahwa Allah juga bekerja dalam kehidupan kita dan akan menuntun kita ke jalan yang benar.
 
Saudara-saudari, Firman Tuhan adalah perlengkapan yang sempurna untuk setiap perbuatan baik. Dengan membaca, merenungkan, dan mengamalkan Firman Tuhan, kita akan semakin diperlengkapi untuk menjadi terang di dunia ini, untuk melakukan kehendak Allah, dan untuk memuliakan nama-Nya.
 
Marilah kita menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Marilah kita rajin membaca, merenungkan, dan mengamalkan Firman Tuhan agar kita senantiasa diperlengkapi untuk melakukan perbuatan baik dan menjadi berkat bagi dunia ini.
 
Amin.

Pademangan 11 Januari 2025
Pdm. Yesaya Cahyadi