Friday, October 18, 2024

Jangan Menghakimi



Shalom.

Mari kita merenungkan pesan penting yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 7:1-5, ayat ini adalah sebuah ajakan untuk merenungkan sikap kita terhadap sesama. Ayat-ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya menghakimi dan pentingnya melihat kesalahan diri sendiri sebelum mengkritik orang lain.
 
"Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (Matius 7:1). Kata-kata ini mungkin terasa sederhana, namun maknanya begitu dalam. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali terjebak dalam kebiasaan menghakimi orang lain berdasarkan penampilan, perilaku, atau bahkan keyakinan mereka. Kita lupa bahwa kita semua adalah manusia yang tidak sempurna, dan kita semua membutuhkan kasih karunia Tuhan.
 
"Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi; dan dengan takaran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7:2). Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan akan memperlakukan kita dengan cara yang sama seperti kita memperlakukan orang lain. Jika kita bersikap kritis dan menghakimi terhadap sesama, kita juga akan menerima perlakuan yang sama dari Tuhan. Kita harus berusaha untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada semua orang, terlepas dari kekurangan mereka.
 
"Mengapakah engkau melihat selumbar yang ada di mata saudaramu, sedang balok yang ada di dalam matamu sendiri tidak kauperhatikan?" (Matius 7:3-4). Yesus dengan gamblang mengingatkan kita untuk melihat kesalahan diri sendiri sebelum mengkritik orang lain. Kita seringkali terlalu fokus pada kekurangan orang lain, sementara kita mengabaikan kesalahan dan kekurangan kita sendiri. Kita harus berusaha untuk jujur terhadap diri sendiri dan mengakui kesalahan kita, sebelum mengkritik orang lain.
 
"Bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu: 'Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,' padahal balok ada di dalam matamu sendiri?" (Matius 7:4). Ayat ini menekankan betapa tidak masuk akalnya mengkritik orang lain atas kesalahan kecil, sementara kita sendiri memiliki kesalahan yang jauh lebih besar. Kita harus berusaha untuk bersikap rendah hati dan mengakui bahwa kita semua memiliki kekurangan.
 
Firman yang baru kita baca biarlah menjadi perenungan kita agar kita berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, dengan tidak menghakimi orang lain, tetapi dengan menunjukkan kasih dan belas kasihan. Marilah kita ingat bahwa kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan kita harus saling mengasihi dan mendukung satu sama lain. Marilah kita berusaha untuk melihat balok di mata sendiri sebelum mengkritik selumbar di mata orang lain.
 
Amin.

Pademangan, 19 Oktober 2024
Pdm. Yesaya Cahyadi
    

Wednesday, October 16, 2024

Waktunya Berbuah

Yohanes 15:16 (TB) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Melalui ayat ini kita harus menyadari bahwa kita di pilih oleh Tuhan adalah sebuah anugerah. Dalam dunia yang penuh dengan pilihan, kita sering merasa bahwa kita yang harus memilih jalan hidup kita sendiri. Namun, Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia yang terlebih dahulu memilih kita. Ini adalah pengingat akan kasih dan perhatian-Nya yang luar biasa. Dalam pemilihan ini, Tuhan memberi kita identitas sebagai anak, sebagai umat pilihan Nya. Kita di pilih Tuhan, ada tujuan nya yaitu. 

A. Menghasilkan buah
B. Buahnya Tetap

A. Menghasilkan buah 

Artinya menghasilkan buah dalam konteks ini berarti berbagai hal antar lain buah pertobatan, buah pelayanan, atau bahkan buah dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan karakter Kristus. Antara lain.

1. Perubahan dalam hidup

Matius 3:8-10 (TB)
8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. 
9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 
10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 

Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Galatia 5:22-23 (TB)
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Setiap pertobatan ada penyesalan, penyesalan menghasilkan 

Perubahan pola pikir
Perubahan karakter
Perubahan tutur kata
Perubahan tingkah laku

Saat kita berbalik dari perbuatan kita bukan saja hanya berbalik tetapi pergi, pergi bergerak meninggalkan dosa menuju pada seperti Kristus. 

2. Menghasilkan karya nyata

Menghasilkan buah bukan untuk diri sendiri tetapi menghasilkan buah yang menikmati orang lain, sama seperti pohon yang menghasilkan buah, pohon tidak menikmati buah yang di hasilkan. Sebagai umat pilihan, kita pilih untuk menghasilkan buah dan biarlah buah itu bisa di nikmati di antara : 

Keluarga
Marketplace
Pekerjaan Tuhan

2 Korintus 2:14 (TB) Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 

3. Hidup memberi makna / pengaruh kepada orang lain

Filipi 4:5 (TB) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 

Melayani sesama
Menghargai sesama manusia
Menolong orang lain
Menasehati dan mendorong orang lain untuk hidup bermakna.

B. Buahnya tetap

Buahmu itu tetap dapat dirasakan sebagai buah yang di hasilkan oleh seseorang atau sesuatu yang konsisten atau permanen dalam konteks ini tetap menunjukan bahwa buah tidak hanya bersifat sementara tetapi ada secara berkelanjutan atau tetap dalam jangka waktu yang lama.

Konsisten
Permanen 
Berkelanjutan 
Jangka waktu yang lama 

Yohanes 15:8 (TB) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Saturday, October 12, 2024

1 Iman di tambah 7 perbuatan sempurna







Apa itu IMAN ?

Iman merupakan karunia Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam hati. 

Iman merupakan dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat. 

Iman merupakan suatu keyakinan, keteguhan batin, dan ketetapan hati untuk mengambil tindakan atau komitmen dalam hidup. 

Apakah kita sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus yang menerima  janji-janji yang berharga dan sangat besar itu sudah cukup hanya memiliki Iman saja ?

Jawabannya tidak, 

Yakobus 2:20b (TB) bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Ada 7 perbuatan berdasarkan  2 Petrus 1:5-7  

5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 

7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Dari ayat yang barusan kita baca, iman saja tidak cukup tetapi kita harus dengan sungguh-sungguh untuk menambahkan iman kita dengan :

  • Kebajikan : Lebih dari sekadar melakukan hal yang baik, kebajikan adalah tindakan yang dilandasi oleh motivasi yang benar dan karakter yang murni.

  • Pengetahuan : untuk memahami lebih dalam tentang Allah dan firman-Nya. Jadi Ini bukan sekadar pengetahuan intelektual, tetapi juga pemahaman yang mendalam yang dapat mengubah hidup kita

  • Penguasaan Diri : Mampu mengendalikan diri, mengendalikan  emosi, dan mengontrol keinginan-keinginan kita.

  • Ketekunan : Sifat kepribadian yang menunjukkan seberapa gigih, tekun, dan keras seseorang dalam bekerja, belajar, atau berusaha Gigih dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup.

  • Kesalehan : Hidup dengan benar di mata Tuhan dan tetap setia kepada-Nya dalam segala situasi. 

  • Kasih akan saudara-saudara : saling mengasihi dalam lingkungan keluarga jasmani, keluarga rohani, jangan saling membenci.

  • Kasih kepada semua orang : semua orang termasuk orang yang jahat pada kita. Yang benci pada kita. Matius 5:44  Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Melalui kitab Petrus ini Tuhan mendorong kita untuk tidak sekadar memiliki iman, tetapi untuk menambahkan berbagai sifat ilahi ke dalam iman kita.

2 Petrus 1:10-11 (TB)

10.  Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Amin. Tuhan Yesus memberkati


Pademangan, 11 Oktober 2024
Pdm. Yesaya Cahyadi 

Kematian Kristus yang agung dan mulia


Kematian Kristus yang agung dan mulia

Roma 5:6-11 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati —.
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.

1. KEMATIAN KRISTUS MERUPAKAN BUKTI KASIH
ALLAH KEPADA MANUSIA.
Roma 5:8 (TB) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Ayat 7 mengatakan ada orang mati untuk orang benar dan orang baik. Tapi Kristus mati untuk orang berdosa.

YESUS KRISTUS MENGORBANKAN DIRINYA,
MENYERAHKAN NYAWANYA (MATI),
MENJADI KORBAN PENEBUS DOSA MANUSIA.

2. YESUS KRISTUS MENYELAMATKAN MANUSIA DARI MURKA ALLAH.

DOSA MENDATANGKAN MURKA ALLAH.

Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 5:12 (TB) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu
orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Roma 3:23-25 (TB) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

DOSA MENYEBABKAN KEMATIAN /MAUT.

Kejadian 2:17 (TB) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

1. TERPISAHNYA MANUSIA DARI HADIRAT ALLAH
2. KEMATIAN FISIK
3. KEMATIAN KEKAL.

Kematian adalah hukuman maksimal diberikan kepada orang yang bersalah. 
Mengapa Yesus Kristus harus mengalami kematian untuk membebaskan manusia dari kematian pertama dan kematian ketiga (kematian kekal) ? karena upah dosa adalah maut/kematian.

YESUS KRISTUS MENGALAMI KEMATIAN 1 DAN KE 2 “TERPISAH DARI ALLAH DAN KEMATIAN FISIK” 
KETIKA YESUS BERTERIAK : ELI ELI , LAMASABAKTHANI

DAN BERKATA : YA BAPA KEDALAM TANGAN MU KUSERAHKAN NYAWAKU.

TUHAN YESUS MENANGGUNG KEMATIAN, SUPAYA KITA MEMPEROLEH KEHIDUPAN.

KEMATIAN MELALUI SALIB.

Mengapa melalui salib? Bukan dipancung, dirajam atau lainnya?
-Karena kematian melalui salib adalah kematian yang sangatt hina dan sangat menyakitkan pada saat itu. 
Biasanya untuk para penjahat kelas
kakap dan pemberontak terhadap raja.

-KEMATIAN MELALUI SALIB ADALAH KEMATIAN TERKUTUK.

Ulangan 21:22-23 (TB) "Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab
seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu."

Galatia 3:9-14 (TB)
3:9 Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama
dengan Abraham yang beriman itu.
3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah
kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala
sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan
hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya,
akan hidup karenanya.
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai
kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah
dijanjikan itu.
Ulangan 27:26 (TB) Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum
Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!"

MANUSIA TIDAK DAPAT MEMENUHI TUNTUTAN HUKUM TAURAT
YAITU DISELAMATKAN KARENA PERBUATAN.
MANUSIA SUDAH TERKUTUK, GAGAL MELAKUKAN HUKUM
TAURAT.
Kematian Kristus tidak bisa terjadi dengan cara pemenggalan,
perajaman dsb, tetapi harus melalui cara yang terkutuk, yaitu
penyaliban! Kalau Ia mati melalui cara-cara lain, maka
Ia tidak bisa memikul kutuk yang ada pada kita!
JADI YESUS KRISTUS MATI DENGAN JALAN DI SALIB
SUPAYA KITA DIBEBASKAN DARI KUTUK
HUKUM TAURAT.

PROSEDUR HUKUMAN SALIB MENYEBABKAN DARAH TERCURAH. 
▪ Dari Taman Getsemani sampai Golgota: darah
▪ Dalam Perjanjian Lama digambarkan cara dari penebusan dosa manusia. 
▪ Dengan adanya pengorbanan Binatang halal disembelih (mati), darahnya menjadi 
korban penghapus dosa. 
Ibrani 9:22-28 (TB)
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan 
darah tidak ada pengampunan.
9:23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, 
tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan 
gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna 
kepentingan kita.
9:25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam 
Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
9:26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia 
hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak 
orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk 
menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

TETELESTAI /FINISH
YESUS KRISTUS TELAH MENANGGUNG SEMUA HUKUMAN DENGAN
SEMPURNA.
1. Berasal dari kata kerja Teleo artinya mengakhiri, mewujudkan
menyelesaikan dengan sempurna. Dalam penemuan arkeologis kata ini
ditulis dalam dokumen bisnis atau nota yang menunjukkan utang yang
telah dibayar, LUNAS.
2. Bahasa hukum: Semua unsur penebusan sudah di selesaikan secara
hukum sehingga tidak ada lagi yang dapat menuntut, tidak akan bisa
lagi banding, ataupun PK. Semua unsur sudah digenapi oleh
kematianNya di kayu salib. Tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang
percaya.

PERCAYALAH KEPADA YESUS KRISTUS SANG PENEBUS DOSA .
Yesaya 53:1-5 (TB)
53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah
tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia
tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun
tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia
dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Kolose 1:20-23
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya,
baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan
pendamaian oleh darah salib Kristus.
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya
dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh
kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak
bercacat di hadapan-Nya.
1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak
bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah
kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit,
dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

HIDUPLAH DALAM KEKUDUSAN
▪ BERTEKUN DALAM IMAN
▪ TEGUH DAN TAK TERGONCANGKAN
▪ HIDUP DALAM PENGHARAPAN INJIL.

Tuhan Yesus memberkati 
    

Penyertaan Tuhan di tengah badai

Matius 14:22-33 (TB) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. 
Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. 
Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." 

Firman yang baru kita baca adalah salah satu kisah yang paling dramatis dan penuh makna dalam Alkitab. Kisah ini bukan sekadar cerita tentang keajaiban, tetapi sebuah gambaran tentang kasih dan kuasa Tuhan yang senantiasa menyertai kita, bahkan ketika badai menerjang kehidupan.
  
Setelah Yesus memberi makan ribuan orang dengan mujizat, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk naik perahu dan mendahului-Nya ke seberang danau Galilea. Sementara itu, Yesus naik ke bukit untuk berdoa seorang diri. Saat malam tiba, perahu para murid diterjang badai hebat, angin kencang dan gelombang besar mengguncang perahu mereka. Mereka berusaha berjuang melawan badai, ketakutan dan putus asa menyelimuti mereka.
Di tengah badai yang mengamuk, para murid melihat sosok yang berjalan di atas air mendekati perahu mereka. Mereka terkejut dan takut, mereka mengira itu hantu. 
Terapi Yesus menenangkan mereka, dengan "Tenanglah, Aku ini, jangan takut!" Disinilah Ia menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang berkuasa atas alam semesta, bahkan atas badai yang mengamuk.
Petrus, yang dikenal karena keberaniannya, memohon kepada Yesus untuk mengizinkannya berjalan di atas air. Namun, ketika melihat besarnya gelombang, imannya goyah dan ia mulai tenggelam. Dan ia berteriak “Tuhan, tolonglah aku”. Yesus segera menolong Petrus, menariknya ke atas dan berkata, "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau ragu-ragu?" Disinilah Yesus menunjukkan bahwa iman yang kuat adalah kunci untuk mengatasi segala rintangan/badai dalam hidup.
 
Pelajaran yang kita dapat dari Kisah Ini adalah :
 
- Tuhan selalu hadir dalam kehidupan kita, bahkan ketika kita sedang menghadapi badai. Ia adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita, pertolongan yang terbukti dalam kesesakan.
- Iman yang kuat adalah kunci untuk mengatasi segala rintangan dalam hidup. Ketika iman kita goyah, kita akan mudah terombang-ambing oleh badai kehidupan.
- Tuhan selalu bersedia menolong kita ketika kita membutuhkan-Nya. Ia akan menenangkan badai dalam hidup kita, dan Ia akan menuntun kita melewati segala rintangan.

Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan melalui pembelajaran ini kita tahu bahwa kuasa dan kasih Yesus adalah bukti bahwa Ia selalu menyertai kita, bahkan ketika kita sedang menghadapi badai. Marilah kita belajar untuk memegang tangan Tuhan, untuk percaya bahwa Ia selalu menyertai kita, dan bahwa Ia akan menuntun kita melewati badai. Marilah kita belajar untuk tenang di tengah badai, karena kita tahu bahwa Yesus memiliki kendali penuh atas segala sesuatu.
 
Amin.

Pademangan, 8 Oktober 2024
Pdm. Yesaya Cahyadi