Shalom,
Hari ini kita akan merenungkan Cinta Tuhan Yesus yang tak terhingga kepada kita. Cinta-Nya yang begitu besar, begitu dalam, dan begitu nyata, tercurah bagi kita semua tanpa syarat.
Seperti yang tertulis dalam 1 Yohanes 4:19, "Kita mengasihi, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita." Kasih / Cinta Tuhan Yesus bukanlah Cinta yang dipaksakan, melainkan Cinta yang diberikan secara sukarela, Cinta yang tak berbatas, dan Cinta yang tak pernah padam.
Cinta Tuhan Yesus terlihat jelas dalam setiap tindakan-Nya. Ia rela meninggalkan kemuliaan-Nya di surga, turun ke bumi, menjadi manusia, dan menanggung dosa-dosa kita di kayu salib. Ia rela mati demi kita, agar kita dapat hidup kembali dalam kasih karunia-Nya. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Sebagai respon atas Cinta-Nya yang begitu besar, sewajar nyalah kita pun mencintai-Nya dengan sepenuh hati.
Mencintai dengan sepenuh hati berarti:
Menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya. Artinya Tuhan Yesus lah yang menjadi pusat dari segala sesuatu di dalam kehidupan kita. Seperti yang dikatakan dalam Matius 22:37, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
Mematuhi perintah-perintah-Nya. Mematuhi perintah-Nya berarti menjadikan Firman-Nya sebagai pedoman hidup kita. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku."
Menjalankan kehendak-Nya. Berarti Menyerahkan segala rencana dan keinginan kita kepada-Nya. Seperti yang tertulis dalam Roma 12:2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membuktikan sendiri apa kehendak Allah, yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna."
Saudara saudari, mencintai Tuhan dengan sepenuh hati tidak selalu mudah. Kita akan menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam hidup. Mungkin kita akan dihadapkan pada kesedihan, kekecewaan, atau bahkan penderitaan. Namun, kita perlu selalu ingat karena Cinta-Nya kepada kita Dia rela menderita bahkan rela menyerahkan nyawaNya, maka itu akan menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup yang kita hadapi.
Seperti yang tertulis dalam Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kasih Tuhan Yesus akan menjadi kekuatan kita untuk menghadapi segala keadaan. Ia akan memberikan kita penghiburan, kekuatan, dan harapan. Ia akan menuntun kita melewati setiap badai kehidupan.
Saudara-saudara ku di dalam Tuhan Yesus, marilah kita terus mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. Marilah kita terus berjalan dalam kasih-Nya, dan siap menghadapi segala keadaan dengan penuh keyakinan bahwa Ia akan selalu menyertai kita.
Amin.
Tangerang, 4 November 2024
Pdm. Yesaya Cahyadi