Friday, July 18, 2025

CARA HIDUP MENDATANGKAN REVIVAL

Banyak orang rindu melihat revival (kebangunan rohani) terjadi di gereja, keluarga, bangsa. Tapi tahukah kita? Revival tidak dimulai dari luar diri kita justru revival dimulai dari hati kita. Ketika kita hidup benar dan menyala bagi Tuhan, kita membawa hadirat-Nya dan memicu kebangunan rohani di sekitar kita.


Bagaimana caranya hidup yang mendatangkan Revival ?  Kita bisa belajar dari jemaat mula-mula dalam, Kisah Para Rasul 2:41-47 (TB)

41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 
44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 
45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Dari ayat ini, Revival terjadi ketika kita :

    1.    Bertobat dan menghasilkan buah pertobatan.

Revival hanya akan bertahan jika disertai pertobatan yang sejati karena Tuhan tidak mencurahkan Roh-Nya kepada hati yang terus mencintai dosa. Yesaya 59:1–2 – “...dosa-dosamulah yang membuat Dia menyembunyikan diri sehingga Ia tidak mendengar.”

Revival bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tapi dibagikan. Kita dipanggil menjadi terang di tengah dunia yang gelap. Matius 5:16 – “Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang…”

    2.    Hidup mencintai Firman Tuhan.

Hidup yang mencintai Firman Tuhan adalah hidup yang menempatkan kebenaran Allah sebagai kompas utama dalam mengambil keputusan dan menjalani kehidupan sehari-hari. Ketika kita mencintai Firman, kita tidak hanya membacanya, tetapi juga merenungkannya, mempraktikkannya, dan menjadikannya bagian dari hidup kita. Mazmur 119:105 "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

    3.    Hidup suka memuji Tuhan dan Berdoa bersama dalam kesatuan.

Hidup orang percaya seharusnya dipenuhi dengan pujian dan doa, karena itulah nafas rohani kita. Seperti tubuh membutuhkan oksigen, jiwa kita pun butuh hubungan intim dengan Tuhan melalui pujian dan doa apalagi di lakukan bersama-sama, sejak gereja mula-mula, kehidupan rohani umat Tuhan ditandai oleh kebersamaan dalam pujian dan doa, dalam kebersamaan, Tuhan hadir secara khusus dan membangun umat-Nya.

    4.    Suka memberi.

Dampak dari orang percaya yang suka memberi sangat besar, baik secara rohani, sosial, maupun kerajaan Allah. Matius 5:16 – "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”


Hidup yang mengalami revival bukanlah hidup yang sempurna, tapi hidup yang terus bergerak menuju Kristus, terus diubahkan, dan terus dipakai menjadi terang di tengah kegelapan.


Ringkasan Khotbah :
Pdt. David Natanal - Gembala GBI Salemba
Minggu, 13 Juli 2025