Tuesday, July 22, 2025

BERTOBAT DAN HASILKAN BUAH PERTOBATAN

 

Pertobatan adalah proses spiritual yang melibatkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan atau dosa yang telah dilakukan, disertai dengan niat dan usaha untuk berubah menjadi lebih baik dan tidak mengulanginya lagi. Pertobatan juga bisa berarti berbalik dari jalan yang salah dan kembali kepada Tuhan atau nilai-nilai yang lebih baik. 

“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” – Matius 3:8 (TB)

Pertobatan Bukan Sekadar Kata-kata

Dalam kehidupan rohani, kata “bertobat” sering kita dengar. Namun, apakah kita sungguh-sungguh mengerti arti sejati dari pertobatan itu? Banyak orang mengira bahwa pertobatan hanya sebatas pengakuan dosa di hadapan Tuhan. Padahal, pertobatan sejati jauh lebih dalam — ia adalah perubahan total dalam hati, pikiran, dan tindakan.

Yohanes Pembaptis menyampaikan pesan yang keras namun penting: "Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (Matius 3:8). Pesan ini ditujukan kepada orang-orang Farisi dan Saduki, kelompok yang secara lahiriah tampak rohani, namun hatinya jauh dari Tuhan.

Apa Itu Buah Pertobatan?

Buah pertobatan adalah bukti nyata dari perubahan hidup seseorang setelah ia bertobat. Ini bukan hanya perubahan luar, tetapi transformasi dari dalam yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa tanda buah pertobatan:

1. Perubahan Cara Hidup

Orang yang dulunya suka berdusta, kini memilih berkata benar. Yang dulu suka membenci, sekarang belajar mengasihi. Pertobatan sejati mengubah arah hidup dari dosa kepada kebenaran.

2. Ketaatan kepada Firman Tuhan

Pertobatan sejati ditandai dengan hati yang mau taat. Tidak lagi hidup menurut kehendak sendiri, tetapi mencari kehendak Tuhan setiap hari.

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” – Yohanes 14:15

3. Hidup yang Memberi Dampak

Pertobatan sejati tidak egois. Orang yang sudah bertobat akan membawa terang bagi sekelilingnya. Mereka menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan masyarakat.

Contoh Nyata: Zakeus

Zakeus, pemungut cukai yang terkenal karena kelicikannya, mengalami pertobatan ketika bertemu Yesus. Dia tidak hanya mengaku bersalah, tapi mengembalikan harta yang diambilnya dan bahkan memberi lebih.

“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” – Lukas 19:8

Inilah buah pertobatan: 

perubahan karakter, hati yang murah hati, dan tindakan nyata.

Waspadai Pertobatan yang Hampa

Yesus pernah menceritakan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9). Pohon itu hidup, namun tidak menghasilkan buah. Ini adalah gambaran orang yang tampak rohani, tetapi tidak mengalami perubahan sejati. Tuhan mencari buah dalam hidup kita, bukan sekadar penampilan rohani atau kata-kata manis.

Kesimpulan: Bertobatlah dengan Sungguh-sungguh

Pertobatan sejati adalah awal dari hidup yang baru. Namun, jangan berhenti hanya sampai mengaku salah. Mulailah menghasilkan buah — dalam pikiran, perkataan, dan tindakan kita setiap hari. Tuhan rindu melihat pertumbuhan dan perubahan nyata dalam hidup anak-anak-Nya.

Hari ini, mari kita evaluasi:

Apakah ada buah pertobatan dalam hidupku?

Apakah orang lain bisa melihat perubahan nyata sejak aku mengikut Kristus?


Pdm. Yesaya Cahyadi.

*Di kutip dari beberapa sumber