Dalam dunia yang penuh dengan kebisingan dan godaan, hidup mencintai Firman Tuhan adalah panggilan yang mulia dan sangat penting bagi setiap orang percaya. Firman Tuhan bukan sekadar kumpulan kata-kata rohani, tetapi merupakan suara Allah sendiri yang memberikan kehidupan, penghiburan, kekuatan, dan arah bagi umat-Nya.
1. Firman Tuhan Adalah Sumber Kehidupan
Mazmur 119:105 berkata:
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Firman Tuhan memberikan terang dalam kegelapan, menjadi penuntun dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita mencintai Firman Tuhan, kita tidak akan berjalan dalam kebingungan atau kesesatan, karena ada pelita yang menerangi jalan kita.
2. Cinta kepada Firman Tuhan Membentuk Hati dan Pikiran
Roma 12:2 berkata:
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah...”
Mencintai Firman Tuhan berarti membiarkan Firman itu memperbarui cara berpikir kita. Firman Tuhan membentuk karakter kita agar sesuai dengan kehendak-Nya, bukan dengan standar dunia. Ia mengajar kita untuk membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat.
3. Tanda Orang Benar Adalah Merenungkan Firman Tuhan
Mazmur 1:2-3 mengatakan:
“...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air...”
Orang yang mencintai Firman Tuhan tidak hanya membaca sekilas, tapi merenungkannya siang dan malam. Hatinya melekat kepada kebenaran, dan hidupnya berbuah seperti pohon yang subur.
4. Mencintai Firman Tuhan Membawa Berkat dan Perlindungan
Yosua 1:8 berkata:
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini... supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Ketika kita hidup dalam Firman, kita hidup dalam prinsip-prinsip Kerajaan Allah. Hasilnya adalah kehidupan yang berhasil dan beruntung, bukan dalam ukuran duniawi semata, tetapi dalam kehendak dan penyertaan Tuhan.
5. Yesus Adalah Firman yang Hidup
Yohanes 1:1,14 menyatakan:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.”
Mencintai Firman Tuhan berarti mencintai Yesus sendiri, Sang Firman yang menjadi manusia. Kita tidak hanya membaca kitab, tetapi menjalin hubungan dengan Pribadi Yesus yang menyatakan kasih dan kebenaran-Nya melalui Firman.
Kesimpulan
Hidup mencintai Firman Tuhan bukan sekadar aktivitas keagamaan, tetapi gaya hidup yang mengakar dalam hubungan dengan Allah. Firman-Nya adalah dasar iman kita, kekuatan dalam pencobaan, dan sumber hikmat dalam keputusan.
Mari kita pelihara kasih kita kepada Firman Tuhan dengan membacanya setiap hari, merenungkannya dengan hati yang terbuka, dan menghidupinya dalam tindakan nyata. Karena Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa—mengubah, membentuk, dan memulihkan hidup kita.
Matius 24:35 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Pdm. Yesaya Cahyadi
*dikutip dari beberapa sumber