Tuesday, November 11, 2025

HAUS AKAN KEHADIRAN DAN KUASA ROH KUDUS

(Mazmur 42:2-3)

“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup.”

Di tengah kesibukan dunia yang semakin padat dan hati manusia yang sering kali letih karena tekanan hidup, ada satu kebutuhan rohani yang tidak boleh diabaikan — yaitu haus akan kehadiran dan kuasa Roh Kudus. Banyak orang Kristen berjalan tanpa kekuatan rohani, karena mereka kehilangan rasa haus dan kerinduan akan hadirat Tuhan.

1. Kerinduan yang Membawa Pembaharuan

Roh Kudus adalah pribadi yang bekerja dalam hati manusia untuk memperbaharui, memulihkan, dan menghidupkan kembali semangat yang padam. Ketika kita haus akan hadirat-Nya, kita sedang membuka hati untuk mengalami pembaharuan rohani.
Yesaya 44:3 berkata:

“Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan aliran-aliran air ke atas tanah yang kering; Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu...”

Tanah yang kering menggambarkan hati yang mulai kehilangan api. Namun ketika Roh Kudus dicurahkan, maka hati itu kembali hidup, penuh sukacita dan gairah rohani. Pembaharuan tidak terjadi melalui rutinitas rohani semata, tetapi melalui perjumpaan pribadi dengan Roh Kudus.

2. Kehadiran Roh Kudus Membawa Kuasa

Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya:

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku...” (Kisah Para Rasul 1:8)

Kuasa Roh Kudus bukan hanya untuk melakukan mujizat, tetapi juga untuk memberi kemampuan hidup dalam kebenaran, menang atas dosa, dan menjadi saksi Kristus di dunia. Orang yang haus akan Roh Kudus tidak puas hanya dengan pengetahuan, tetapi rindu mengalami kuasa yang nyata dalam hidupnya — kuasa yang mengubah, menyembuhkan, dan memerdekakan.

3. Haus Akan Lawatan Roh Kudus

Setiap kebangunan rohani dalam sejarah gereja dimulai dengan hati yang haus akan lawatan Tuhan. Ketika umat-Nya merendahkan diri, berdoa, dan mencari wajah-Nya dengan sungguh-sungguh, Tuhan selalu menjawab dengan lawatan Roh Kudus yang membawa pertobatan dan pembaharuan besar.
Kita hidup di masa yang disebut “Era Pentakosta Ketiga” — masa di mana Tuhan kembali melawat gereja-Nya secara luar biasa. Namun lawatan itu hanya dialami oleh orang-orang yang haus dan lapar akan Tuhan, bukan oleh yang puas dengan keadaan rohani yang biasa-biasa saja.

4. Menjaga Haus Itu Tetap Menyala

Kerinduan rohani harus terus dijaga. Seperti api di mezbah yang tidak boleh padam (Imamat 6:12-13), demikian juga api Roh Kudus dalam hati kita. Cara memeliharanya adalah dengan:

* Hidup dalam doa dan penyembahan setiap hari.

* Merenungkan Firman Tuhan dan menaatinya.

* Bergaul dengan orang percaya yang membangun iman.

* Melayani Tuhan dengan sukacita dan kesetiaan.

Ketika kita terus haus, Roh Kudus akan terus bekerja memperbaharui, menyegarkan, dan menuntun kita kepada kedewasaan rohani.


- Mari datang kepada Tuhan dengan hati yang haus dan rendah. Katakan seperti Daud:

“Janganlah jauh dari hadapan-Mu aku dibuang, dan Roh-Mu yang kudus janganlah Kau ambil dari padaku.” (Mazmur 51:13)

Tuhan rindu melawat umat-Nya. Ia mencari hati yang merindukan-Nya lebih dari segalanya. Saat kita haus akan hadirat dan kuasa Roh Kudus, maka kita akan mengalami pembaharuan rohani yang sejati dan lawatan ilahi yang mengubahkan hidup.

11 November 2025
Pdm. Y. Cahyadi
* Di kutip dari beberapa sumber